KOMPASTV - Sungguh nahas nasib Wiyanto Halim. Lansia berusia hampir 90 tahun ini, harus meregang nyawa dihakimi massa, yang meneriakinya: "Maling!"
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Endra Zulpan, mengatakan insiden pengeroyokan bermula ketika mobil yang dikendarai korban, menyerempet salah satu motor di daerah Cipinang Muara, Jakarta Timur. Tak terima, pengendara motor lalu mengejar korban dan memprovokasi dengan berteriak, "Maling!"
Hal ini lantas memicu momen provokasi massa untuk ikut mengejar korban hingga ke kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Di sinilah, aksi perusakan mobil dan penganiayaan membabi-buta terjadi, hingga korban tewas.
Namun, keluarga kakek Wiyanto punya asumsi lain terkait kejadian ini. Peristiwa pengeroyokan, tidak serta merta terjadi. Ada "aktor intelektual" menyertainya. Dugaan ini berdasar rentetan kejadian yang dialami korban sebelumnya, mulai dari kasus sengketa tanah dan dugaan ancaman. Pun, pihak keluarga menduga, sebelum korban menyerempet pengendara motor, korban sudah dalam pengejaran massa. Lalu, mana yang benar?
Jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, menelusurinya.
Menyusuri kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Aiman berhasil menemukan lokasi penyerempetan dan saksi kunci yang membenarkan peristiwa pengejaran terjadi secara EKSKLUSIF. Dari sini, Aiman bergeser ke kawasan Jatinegara, titik awal video pengejaran yang viral. Terakhir, Aiman menyambangi kawasan Industri Pulogadung, dimana korban akhirnya meregang nyawa. Di sini, Aiman juga bertemu salah satu saksi mata yang melihat secara langsung peristiwa pengeroyokan.
Bagaimana akhir kasus ini?
Apakah sang kakek tewas karena provokasi massa spontan atau teriakan "Maling" memang dilakukan untuk sengaja membunuhnya, seperti dugaan keluarga?
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259256/mobil-hancur-diteriaki-maling-aiman-5